Kunjungan Yayasan Amirul Ummah Ke Daarul Qur’an

Kunjungan Yayasan Amirul Ummah Ke Daarul Qur’an

Selasa, 22 Agustus 2023

Kunjungan kali ini Daarul Qur’an kedatangan Ust Irfan Ahmad Fauzi, M.Hum, sebagai ketua yayasan Amirul Ummah bersama dengan Mohd. Kamal bin Ismail seorang pengusaha asal Malaysia dan penggiat sosial, dan Nik Azezah binti Ibrahim istri Mohd. Kamal dan juga seorang dosen di Unisza.

Kedatangan Yayasan Amirul Ummah beserta donaturnya dikhususkan untuk belajar bagaimana membuat, mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan Daarul Qur’an hingga menjadi seperti sekarang ini.

Foto Bersama YAYASAN AMIRUL UMMAH

Disambut oleh Ust Rizki Aminullah dan Ust Khaerun Erushillah, rombongan yayasan Amirul Ummah berdiskusi asal muasal berdirinya Daarul Qur’an. Diskusi dimulai dengan pertanyaan : bagaimana awal muasal Daarul Qur’an berdiri?

Bermula dari 8 santri beasiswa di Bulaksantri, dari sinilah Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an berawal dan berkembang hingga hari ini. Transformasi pendidikan Daarul Qur’an sangat terlihat pada periode tahun 2008, dimana berdiri Sekolah Daarul Qur’an Internasional (SDQI) dengan biaya yang terbilang mahal pada saat itu. Berdirinya SDQI ditandai juga dengan perpindahan lokasi dari Kp. Bulaksantri ke Kp. Ketapang.

Untuk menopang aktivitas 8 santri, maka dibuatlah lembaga sosial untuk menghimpun bantuan sedekah untuk santri. Dengan semakin banyaknya donatur yang memberikan bantuan, maka program pengapal Al Qur’an ini menjadi nama lembaganya yaitu Program Pembibitan Pengapal Al Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an dan saat ini sudah menyandang status sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas).

Kemudian diskusi berlanjut dengan kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan Daarul Qur’an. Bahwa untuk menunjang kegiatan pendidikan, maka seluruh aspek pendukung aktivitas santri disiapkan oleh direktorat ekonomi. Direktorat Ekonomi menyiapkan misalnya buku pelajaran santri, seragam santri, perlengkapan santri, makan santri, dan yang lainnya.

Di usia 20 tahun Daarul Qur’an saat ini, Daqu berfokus untuk memberikan sebanyak-banyaknya layanan dan program untuk masyarakat Indonesia dan Dunia. Beberapa program yang sudah menjadi konsumsi umum adalah Rumah Tahfizh salah satunya. Insyaallah akan menyusul kaidah daqu sebagai panduan untuk belajar baca al quran dari nol hingga mahir.

Selain di program pendidikan, Daqu pun di 20 tahun usianya, berusaha mengekspansi produk-produk ekonominya untuk bisa dinikmati oleh masyarakat pada umumnya dan ini masih terus dilakukan oleh Daqu agar bisa terwujud.

Nik Azezah juga bertanya tentang apa yang membedakan Pesantren Daqu dengan pesantren pada umumnya? Penggunaan teknologi dalam aktivitas pendukung santri, juga menjadi salah satu yang membedakan Daqu dengan Pesantren pada umumnya.

Kedua, Daqu berusaha memberikan kualitas layanan pendidikan terutama di bidang tahfizh, dengan cara menyiapkan markaz sanad dan lembaga sertifikasi profesi (LSP) Daarul Qur’an, sehingga setiap  lulusan santri Daarul Qur’an memiliki kompetensi yang sama dan terstandar oleh negara, bukan oleh Pesantren.

Diakhir diskusi, rombongan berkeliling lokasi pondok untuk meleihat penerapan teknologi di beberapa area jajanan santri, dan melihat kondisi area publik santri.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

X