Daarul Qur’an Jalin Kerjasama dengan IJF pada Bidang Pendidikan, Sosial, dan Pariwisata

Daarul Qur’an Jalin Kerjasama dengan IJF pada Bidang Pendidikan, Sosial, dan Pariwisata

Daarul Qur’an resmi menjalin kerjasama dengan Indonesia Jordan Friendship (IJF), sebuah lembaga yang berdedikasi dalam kegiatan budaya, pariwisata, sosial, bisnis, investasi dan amal. Setelah 2 bulan menggodok poin-poin kerjasama, kedua pihak setuju jalinan kerjasama terkait bidang pendidikan, sosial, dan pariwisata.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di kediaman Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, di area Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Jum’at (17/92021). Kyai Jamil sekaligus perwakilan Daarul Qur’an dalam kesepakatan ini. Sementara di pihak IJF diwakili oleh Founder dan Kepala Direksi, masing-masing Syekh Waddah Al-Dubbati Mutairi dan Eng. Abdallah Waddah Al-Mutairi.

KH Yusuf Mansur sebagai Pembina Yayasan Daarul Qur’an turut hadir ketika acara ramah tamah sebelum penandatangan MoU berlangsung. Beliau juga bersama Ustadz Tarmizi Ashidiq, Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Ekonomi sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa. Dalam momen ini hadir pula Kepala Biro Luar Negeri Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ustadz Alim Gema Alamsyah, yang mendampingi Kyai Jamil saat proses penandatanganan MoU.

Lewat kerjasama ini Daarul Qur’an berkesempatan mengundang Duta Besar Yordania untuk Indonesia, H.E. Mr. Abdallah Suliman Abu Romman. Ini menjadi kesempatan besar di mana dari situ diharapkan hubungan kegiatan Daarul Qur’an dengan Yordania spektrumnya akan semakin luas.

Hal tersebut seperti yang diungkap oleh Ustadz Alim. Beliau juga berujar jika kerjasama ini sekaligus dalam hal pengembangan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Nantinya para investor relasi dari IJF berkesempatan menanam modal untuk pengembangan tersebut.

Kerjasama sejatinya telah berlangsung di mana saat ini IJF tengah melakukan pengajaran robotik lewat Syekh Abdallah yang merupakan pakar di bidang tersebut, di STMIK Antar Bangsa. Hal ini menjadi nilai tambah dalam pembelajaran di STMIK Antar Bangsa yang erat berkaitan dengan bidang teknlogi seperti robotik.

Selain itu, hal ini juga berguna dalam proses peningkatan akreditasi STMIK Antar bangsa untuk mencapai nilai tertinggi yakni A, atau setara Unggul, jika menilik sistem akreditasi yang berlaku saat ini.

“Selain pengajaran, juga mencakup ri’ayah atau pengawasan mahasiswa-mahasiswa kita yang ada di Yordania. Kita dapat info ada sekitar 4 orang alumni Daqu di sana. Nama-namanya Insya Allah nanti kita kasih ke Syekh Abdallah. Mudah-mudahan ada yang bisa dibantu untuk mereka selama berada di Yordania,” tambah Ustadz Alim.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

X