Daarul Qur’an Gelar Wisuda Tahfizh Nasional 2022, Hadiah Terindah Untuk Orang Tua

Daarul Qur’an Gelar Wisuda Tahfizh Nasional 2022, Hadiah Terindah Untuk Orang Tua
 (Source Photo : Pesantren Daqu)

Daqu.id – Tangerang, 2 Juli 2022 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an menggelar Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2022. Tahun ini, WTN diikuti 300 santri penghafal Al-Qur’an dari kategori 5, 10, 15, dan 30 juz. Santri-santri berasal dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an pusat dan cabang, Pesantren Takhassus, Tahfizh Camp, serta Rumah Tahfizh di seluruh penjuru negeri.

Prosesi wisuda juga disertai pemberian ijazah sanad kepada para santri yang telah menyelesaikan ujian sanad di Markaz Mu’allimin Al-Qur’an Daarul Qur’an. Sanad dari Syekh Salim Somla diberikan kepada Habibie Bahraen dan Adhiya Radhin Fasya. Sementara dari Syekhoh Asma diberikan pada Nila Wulandari, Maulida Fitriatunnisa, serta Sarah Fadhilah. 

Zaki Fathurrohman, Qori cilik internasional, membuka Wisuda Tahfizh Nasional dengan  suara indahnya yang memukau. 

Momen Bahagia ini disaksikan oleh Seluruh Pimpinan Daarul Qur’an, termasuk Ayahanda KH Yusuf Mansur. Turut hadir, para tokoh nasional diantaranya Gus Hayid selalu Pesantren Skill, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang, H. Abdullah Tholib. Pimpinan Pesantren Tahfizh Ibnu Syam, KH Ahmad Slamet Ibnu Syam. Pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH Anang Azharie. Serta jajaran Polsek Cipondoh.

Yang spesial, WTN 2022 dihadiri Oleh KH Sayid Agil Al-Munawar, Mantan Menteri Agama RI tahun 2001-2004. Selain memberikan nasihat, beliau pun diminta membacakan lantunan indah ayat suci Al-Qur’an sekaligus memberikan ijazah berupa doa memperkuat hafalan Qur’an. 

Begitu banyak keberkahan dalam WTN ini, hingga Ayahanda menitikkan air mata di awal sambutannya. Dengan Al-Qur’an, kata Kyai Yusuf, ananda bisa menjadi apa saja yang ananda inginkan . Namun, beliau mengingatkan satu hal. 

“Inget pesen umi uum, “(mau) jadi apa kek lu, (tetap harus) jadi guru ngaji. Allah ga liat untung berapanya. Yang Allah liat berapa banyak yang udah bisa ngaji karena kita,” terang Kyai Yusuf. 

Kyai Yusuf menjelaskan, dalam doa khotmil Qur’an jelas tertulis tujuan utama menghafal Qur’an adalah mengajarkannya. Begitpun dalam sabda Rasulullah SAW, 

Khoirukum man ta’allamal Qur’ana wa’allamahu. Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. 

Maka dari itu, setinggi apapun impian kita, jangan lupa kewajiban kita untuk mengajarkan Al-Qur’an. “Kita ga bangga dengan jumlah lulusannya, tapi kita bangga dengan berapa jumlah lulusan yang jadi guru ngaji,” tukas Kyai Yusuf.

KH Sayid Agil Munawar
 (Source Photo : Pesantren Daqu)

Sementara itu, KH Sayid Agil Munawar mengatakan, minimal ada 18 alasan mengapa kita menghafal Al-Qur’an. Selain karena tuntunan Agama yang diamanahkan pada para ulama, juga dalam Al-Qur’an mengalir segala jenis ilmu. 

“Jika ada yang mengatakan sudah menyelesaikan cabang ilmu Al-Qur’an satu saja, maka itu hoax paling besar. Kalau cuma menggunakan akal tanpa ilmu, maka yang keluar dari mulutnya adalah kesesatan,” terang Kyai Sayid.  Karena semua ilmu bermuara di Al-Qur’an, maka sejatinya setiap solusi permasalahan pun ada dalam Al-Qur’an. 

(Source Photo : Pesantren Daqu)

Suasana haru dan bangga menyelimuti WTN 2022 kala acara memasuki seremoni penyematan Mahkota untuk Orang Tua. Seperti tajuk WTN tahun ini, mahkota menandakan hadiah terbaik yang diberikan seorang anak pada orang tuanya. Ini pun berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW. 

WTN 2022 ditutup dengan pemberian penghargaan wisudawan terbaik dari masing-masing kategori. 

Kategori 5 juz diberikan pada Haninda Aulia (SD Tangerang), Gelsey Akma (SD Tangerang), serta Ahmad Tsaqib (SD Kalibata). 

Kategori 10 juz dipersembahkan kepada ananda Liana Nurus Syifana, Mutia Nurhafidzah, dan Ayu Magani yang seluruhnya darI Shigor Putri. 

Sementara itu, kategori 15 juz dianugerahkan kepada Amanda Abdullah Kafabih dan Chandra Faizal dari Pesantren Daqu Banyuwangi, serta Ahmad Muammar Khadafi dari SD Tangerang. 

Terakhir, kategori 30 juz disematkan kepada ananda Nabil Muhammad dan Siti Fatimatul Hasanah dari Rumah Tahfizh, serta Kamelya Syifa dari Pesantren Takhassus.  Insya Allah, tahun depan WTN akan kembali digelar secara nasional dengan venue yang lebih besar. Dengan begitu, langkah besar menuju WTN di Mekah-Madinah akan segera terealisasi.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

X