Dongkrak Kepuasan Pelanggan, Daqu Grup Adakan Workshop Design Sprint

Dongkrak Kepuasan Pelanggan, Daqu Grup Adakan Workshop Design Sprint

Transformasi digital telah memberikan pengaruh yang besar pada layanan customer

Sebagai bagian dari pembinaan unit, Daarul Qur’an Grup mengadakan workshop service excellence bagi para pengampu tugas customer service dan call center seluruh unit usaha pada Jum’at (26/11) silam.

Kegiatan yang dihelat sehari penuh ini, mengimplementasikan model Design Sprint untuk membangun layanan pelanggan yang adaptif di Era 4.0.

Nur Diana Dewi selaku Deputi Daarul Qur’an menjelaskan, tujuan workshop ini memberikan pengetahuan dan ilmu dalam membangun budaya service excellence diseluruh cabang dan layanan unit Daarul Qur’an.

Menurut Dina, customer service dan call center menjadi garda terdepan yang mencirikan performance lembaga, sehingga segala tindak tanduk, tampilan dan manners perlu diperhatikan.

“Melayani dengan hati, menjadi kunci kesuksesan seorang customer service. Penguatan inilah yang membedakan Daarul Qur’an dengan industri jasa lainnya. Adanya pandemi saat ini semakin membuat transformasi digital berkembang, hingga etika service excellence dari pertemuan secara langsung bergeser menjadi secara digital.” ujarnya.

Sprint Master menjelaskan konsep design sprint

Konsep design sprint diimplementasikan untuk menemu-kenali kebutuhan pelanggan yang beragam. Design sprint merupakan metodologi paling praktis yang dikembangkan Jake Knapp untuk memvalidasi ide melalui desain, prototipe, uji coba, dan berkolaborasi hanya dalam waktu lima hari.

Meski design sprint tidak menghasilkan produk jadi, tapi metode ini dinilai sebagai yang tercepat dan termurah untuk mengukur ide atau strategi bisnis ke konsumen sungguhan. Pendekatan dalam design sprint lebih terstruktur dan efektif dibanding metode konvensional.

Rizki Aminullah selaku Sprint Master, menyederhanakan workshop yang sedianya dilakukan 5 hari menjadi sehari. Kerangka berfikir seorang sprinter menjadi intisari yang wajib dipahami oleh para peserta.

“Kami coba pendekatan berbeda dalam mentransfer knowledge untuk para tim layanan. Peserta diminta bercerita untuk menggali masalah yang dihadapi, mencari solusi, hingga membuat prototype dan memvalidasi usulan ide tersebut. Konsep besar dari metode ini, kami sampaikan dalam satu waktu.” ujarnya.

Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama Daarul Qur’an. Jika pelanggan merasa puas, maka berpeluang menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. (KAM)

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

X